Dalam kasus ini, saya tidak mau mendengar para pengamat atau para pakar tentang apakah Jokowi sudah bisa dikatakan Presiden sukses atau belum? Sukses atau pun tidak sukses, Jokowi tetaplah Presiden Sah yang terpilih bagi rakyat Indonesia.
Lantas bagaimana jika Jokowi dilengserkan? Pertanyaan ini menarik, saya pernah mendengar santri Cidahu bercerita, (dalam sebuah pengajiannya) Abuya Muhtadi (Putra dari Abuya Dimyati Cidahu Pandeglang) pernah berkata dalam salah satu forum pengajiannya.
Kira-kira beginilah ucapan Abuya Muhtadi “Jokowi itu orang yang tawadluk. dia bukan orang sombong, jika Jokowi dilengserkan, hati-hati lah, Indonesia mungkin akan ditimpa bencana oleh Allah, sebab Allah selalu mengangkat derajat orang-orang yang tawadluk rendah hati. Kenapa Jokowi bisa jadi Presiden? itu karena kerendahan hatinya sehingga Allah mengangkat derajatnya menjadi Pemimpin negeri ini. Jika Jokowi dilengserkan, hati-hati lah, lihatlah nanti bencana yang akan menimpa bangsa ini” Begitulah kira-kira dawuh beliau Abuya Muhtadi dihadapan para santri-santrinya.
Dalam statement di atas, Abuya Muhtadi tidak setuju Jokowi dilengserkan, biarlah dia menyelesaikan jabatannya atau diberi amanat kembali untuk menjadi pemimpin negri ini, tapi jelasnya, 'melengserkan’ Jokowi bukanlah solusi.
Bangsa ini haruslah bersikap dewasa, menang kalah dalam pemilu itu hal biasa, tapi jika tidak menerima kekalahan apalagi sampai melakukan pelengseran terhadap pemimpin tertinggi negri ini, maka berhati-hati lah, apalagi Jokowi adalah orang yang rendah hati. Tuhan saja menyayangi dia sampai menjadikannya seorang pemimpin, kenapa bangsa ini malah tidak terima jika dipimpin oleh Jokowi??.
0 Comments